 |
Sumber Gambar: (Widiyanti, 2011) |
Indonesia merupakan salah satu negara produsen pisang. Tanaman pisang banyak tumbuh di hampir seluruh pelosok tanah air. Tanaman pisang di Indonesia sangat banyak jenisnya.
Secara garis besar, jenis-jenis pisang dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu pisang serat, pisang hias, pisang buah.
Pisang buah digolongkan menjadi 4 (empat) yaitu pisang yang dapat dimakan setelah masak, pisang yang dapat dimakan setelah diolah terlebih dahulu, pisang yang bisa dimakan setelah masak maupun diolah terlebih dahulu, pisang yang dikonsumsi saat masih mentah.
Salah satu olahan pisang adalah dibuat menjadi keripik. Untuk membuat keripik pisang biasa dibuat dari pisang yang masih mentah maupun dengan buah pisang yang sudah masak.
Pada kesempatan ini kita akan membuat keripik dari pisang yang masih mentah. Tingkat ketuaan buah pisang digolongkan menjadi beberapa.
-
Tingkat kematangan buah ¾ penuh,Tanda-tandanya bentuk linger buah tampak jelas. Buah ini kurang lebih berumur 80 hari dari keluarnya jantung. Buah akan matang setelah 7-10 hari penyimpanan.
-
Tingkat ketuaan buah hampir penuh.
Beberapa lingir buah masih tampak. Umur buah ini kurang lebih 90 hari dari keluarnya jantung.
-
Tingkat ketuaan penuh.
Lingir buah sudah tidak tampak lagi. Umurnya kurang lebih 100 hari dari keluarnya jantung.
Dalam waktu 3-4 hari akan menjadi matang penuh.
-
Tingkat ketuaan buah benar-benar penuh.
Bentuk linger buah sudah tidak tampak lagi dan kadang-kadang buah pecah dan 1-2 buah berwarna kuning. Buah ini berumur 110 hari dari keluarnya jantung.
Pisang yang digunakan untuk membuat keripik pisang biasanya dari buah pisang untuk olahan.
Sebagai contoh pisang raja putri. Pisang raja putri merupakan pisang buah yang
setelah masak rasanya agak asam. Sehingga pisang ini kurang disukai dan kurang banyak dimanfaatkan. Harga jual pisang ini sangat rendah, namun pisang
jenis ini rata-rata tumbuh subur di setiap tempat. Untuk mengatasi hal tersebut dan meningkatkan nilai jual pisang raja putri, sangat cocok dibuat menjadi keripik.
Bahan yang digunakan :
1)Pisang mentah dengan
tingkat ketuaan ¾;
2)Minyak goring;
3)Bumbu bubuk aneka rasa;
4)Air;
5)Garam.
Alat yang dibutuhkan antara lain :
1)Kompor;
2)Alat penggoreng;
3)Panci kukus;
4)Pisau/alat potong keripik;
5)Alas potong;
6)Baskom;
7)Ember.
Cara pembuatnnya :
Tahapan pembuatan keripik pisang sebagai berikut:
- Kukus pisang
mentah selama 5 menit, kemudian angkat dan dinginkan. Pengukusan ini bertujuan
untuk menginaktifkan enzim buah pisang. Karena enzim tersebut punya peran yang
besar menimbulkan proses pencoklatan, yang perpengaruh terhadap warna keripik
yang dihasilkan.
- Kupas buah
pisang dan buang kulitnya. Kecilkan ukuran daging buah pisang dengan menggunakan
pisau atau alat perajang keripik. Pemotongan bias berbentuk kecil menyerong
atau memanjang (bentuk potongan pisang bisa sesuai selera/kreartivitas pembuat)
. Pisau yang digunakan sebaiknya yang stainless agar tidak membuat pisang
berwarna coklat kehitaman.
- Rendam
potongan buah pisang dalam larutan garam 1% (kurang lebih 1 sendok makan per 1
liter air).
- Tiriskan dan
goreng daging buah dalam minyak yang panas pada suhu 180oC. Dalam
menggoreng keripik, irisan pisang sebaiknya dimasukkan secara bertahap, yakti
satu per satu. Hal ini untuk menghindari agar irisan pisang tidak melekat satu
dengan yang lainnya. Selama penggorengan dilakukan pengadukan secara perlahan-lahan.
Pengadukan tidak boleh terlalu kuat karena dapat mengakibatkan irisan keripik
hancur. Hentikan penggorengan bila warna keripik telah berubah menjadi kuning
keemasan dan telah kering.
- Tiriskan
minyak yang masih melekat pada keripik yang telah matang. Dalam jumlah banyak,
penirisan dapat dibantu dengan menggunakan alat sentrifugasi yang digerakkan
oleh motor. Dengan alat ini, penirisan minyak menjadi lebih cepat dan efisien.
- Bumbui keripik
dengan bumbu bubuk yang telah tersedia seperti rasa ayam, BBQ, rasa jagung,
rasa manis asin dsb. Pembumbuan dengan cara menaburkan bumbu bubuk pada keripik
matang yang telah dingin dan aduk perlahan.
- Kemas keripik
ke dalam kemasan seperti kantung plastik, toples dsb.
Sumber Pustaka:
- Anonim. 2009.
Standar Prosedur Operasional (SPO) Pengolahan Pisang. Direktorat PHP. Dirjen
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian. Departemen Pertanian. Jakarta.
- Suyanti &
A. Supriyadi. 2010. Pisang : Budidaya, Pengolahan dan Prospek Pasar. Penebar
Swadaya.Jakarta.
(Oleh:
WIDIYANTI, PP Madya, Dinas Pertanian Klaten)
Sumber: http://cybex.deptan.go.id/lokalita/pembuatan-keripik-pisang-aneka-rasa